Wednesday, May 28, 2014

Seandainya

Hai. Apa kabar mu? Aku lihat saat ini kau benar-benar bahagia. Iya, aku harap begitu.
Entah apa yang membuatku menulis surat sederhana yang tidak akan pernah sampai ke kamu. Ya memang, memang karena aku terlalu takut untuk bertegur sapa dengan mu di kehidupan nyata.
Kamu begitu indah, begitu mempesona namun sayang kamu tidak sehangat matahari yang selalu tersenyum menyinari bumi. Kamu begitu dingin hingga aku pun tidak berdaya untuk menyentuhmu, melihat mu dari kejauhan saja sudah membuat tubuh ku membeku. Namun terasa bahagia di hatiku.
Senyum mu begitu manis, begitu menenangkan walaupun senyum mu itu tidak tertuju kepada ku. Ya, tak mengapa, melihat selaksa senyum dari bibirmu yang menawan.
Dan tingkah laku mu yang sangat menggemaskan, tingkah laku mu yang bisa dibilang konyol dan membuat semua orang tertawa sangatlah bisa menjadi moodbooster di hari-hari ku, meski pun aku tahu sangat bahwa yang kamu lakukan itu bukanlah untuk menarik perhatianku atau untuk membuatku kagum, kamu melakukan semua itu karena kamu memang seperti itu. Apa adanya. Lugu. Dan menarik.
Seandainya kamu tahu, betapa aku mengagumi mu begitu dalam, betapa aku menginginkanmu untuk selalu ada di dalam hidupku.
Dan.
Seandainya aku mampu untuk mengucapkannya kepadamu.

Untuk, P
Orang yang aku harap akan menjadi matahari ku di kemudian hari.

Thursday, December 26, 2013

Life is Unfair?

Life is Unfair. Adalah istilah yang paling sering gue denger, gue baca dan terkadang gue ngalamin istilah itu sehingga gue juga setuju dengan istilah itu. Hidup memang dihiasi dengan berbagai peristiwa. Ada kalanya kita senang, gembira, bahagia, ada pula kalanya kita sedih, galau, frustasi, yah macem-macem lagi lah. Hidup orang satu dengan yang lain itu pastinya berbeda-beda. Hidup orang berbeda itu karena sifat dan watak juga fisik seseorang itu berbeda pula. Tidak ada satupun di dunia ini yang memiliki kemiripan 100%. Gue yakin enggak ada! Kenapa gitu? Yah karena tadi emang masing-masing kita itu berbeda dan unik. Nah dari keragaman dalam hidup ini, muncullah yang namanya perbedaan. Perbedaan kasta, rupa, tahta, bakat dan lain-lain. Dalam perbedaan itu terkadang muncul rasa tidak adil. Iya, tidak adil dalam hidup. Misal

-- Ada seorang yang cantik tetapi belum juga punya pacar, dan ada seorang yang bisa dibilang jelek, ya muka rata lah, haha (garing) punya pacar mirip robert patinson, kemudian si cantik ngomel "emang dunia enggak adil banget, masa aku yang secantik julia robert kalah sama dia yang mirip ulekan sambel" --

Enggak cuma dalam rupa fisik doang, Merasa tidak adil dalam hidup juga bisa dirasakan lewat perjuangan yang telah kita lampauin sampe tetes darah terakhir tetapi...... tetapi apa ya, gini deh, ini contohnya

-- Cerita nya besok bakalan ada ujian fisika dan kimia, demi mendapatkan nilai 101 di kedua mapel itu lo belajar mati-matian, sampe rasa nya lo bener-bener mati, dan lo ngerelain jam tidur lo di malem hari sampe lo cuma bisa tidur 2 menit doang, dan ketika ujian dimulai lo merasa yakin dengan usaha lo semalem suntuk, lalu datang sang hama, yah tau lah suasana ujian, dimana ada hama yang 'selalu' mengemis jawaban, kebetulan lembar jawabnya itu LJK, lah si hama duduk di depan lo, lo lagi serius ngitung, si hama bolak-balik ngintip dan nyalin jawaban lo, dan bego nya lo enggak tau itu, bukan hanya dari kamu, si hama juga ngemis jawaban ke seluruh ruangan, biasanya yg pinter2 gitu, kemudian tibalah saatnya nilai dibagiin, nilai lo cuma 80 si hama 95, dan kemudian lo merasa pengen bunuh diri --

Contoh ketidakadilan hidup di bidang pertemanan

-- Lo punya sohib, baru punya pacar baru, dan lo masih jomblo karena belum bisa move on (ceritanya sih gitu) biasa lah pacar baru pasti dimanja-manjain, diseneng-senengin sampe si sohib lupa sama lo, kemudian tiba lah saat sahabat lo dan pacarnya itu putus, jam 2 pagi dia nelpon dan curhat sampe dari handphone lo keluar ingusnya dia saking kenceng nangisnya, lo coba tenangin dia lo pukpuk lo motivasiin dia DENGAN TULUS HATI LO, beberapa hari kemudian sohib lo waras dari kegalauannya berkat lo, lalu lo tiba-tiba ada masalah keluarga dan lo butuh banget seorang yg bisa ngertiin lo, karena lo jomblo yah nasib sih, lo berusaha hubungin sohib lo itu, tapi apa? di saat lo butuh dia banget, dia enggak ada, dia entah kemana --

Tadi merupakan salah tiga dari sekian juta ungkapan tidak adil dalam hidup. Intinya gini, lo kasih semua yang elo punya semua yang elo bisa tapi hal itu cuma berlalu begitu saja.

Tapi inget dulu, yang menyebabkan rasa tidak adil itu muncul adalah karena lo terlalu memikirkan orang lain punya / dapet sehingga lo enggak sempet mikir apa yang lebih dan apa yang ada dalam diri lo itu. Seperti di contoh pertama, lo nggak tau kan si jelek dan si ganteng pacarannya mulus-mulus aja apa bengkok-bengkok banyak cekcok, sementara si cantik bisa aja hepi dengan dunia nya yg bebas, udah cantik, free lagi. Con toh ke dua, disana berarti lo bisa lebih mandiri dan percaya diri ketimbang si hama karena lo ngerjain dari hasil jerih payah lo sendiri, lo patut bangga untuk itu. Contoh ketiga, itu menggambarkan lo itu orang yang tulus, lo royal sama temen, dan gue yakin pahala lo lebih besar drpd sohib lo itu.

Life is Unfair nggak bakalan muncul dalam kepala lo kalok lo bisa mikirin apa yang lo punya lebih dan yang telah lo gapai. Life is Unfair nggak bakalan hinggap kalok lo masih bisa bersyukur. Kuncinya memang satu, bersyukur atas apa yang telah terjadi dalam hidup lo! Enggak ada yang enggak adil, apa yang mempunyai kelebihan pasti memiliki kekurangan juga.Hidup itu emang beda-beda, lo pengen keadilan dalam hidup dengan cara semuanya sama kaya, sama cantik, sama pinter, dll, sama aja itu mati bukan hidup. Hidup itu warna warni. Untuk itu, jangan beranggapan tidak adil, semua itu ada maksud baiknya. Dan inget. BERSYUKUR. LIFE IS FAIR!